ABSTRAK
Otak
dan hati merupakan komponen yang penting dalam belajar, namun antara otak dan
hati ini ada yang harus lebih diutamakan dalam belajar dan dari kedua hal
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam pembelajaran.
Kata kunci: Otak, Hati, Belajar.
PENDAHULUAN
Saat
ini kita sering mendengar terjadi krisis dibidang pendidikan. Mengapa hal ini
dapat terjadi? Metode pembelajaran yang berlangsung saat ini dengan penyajian
lebih menitik beratkan pada rangsangan dengar (auditory) berupa latihan
(drill), pengulangan, orientasinya detail, kurang melibatkan proses pemecahan
suatu masalah, sangat sesuai dengan pola belajar pada otak kiri, dimana
individu tersebut kurang hiperaktif dan tidak mendapatkan terlalu banyak
rangsangan. Masalah mulai timbul karena pada generasi anak saat ini yang mana
dengan berkembangnya budaya, sejak kecil anak telah diberi banyak rangsang
penglihatan (visual), misalnya rangsangan dari TV dll. sehingga pola
pembelajaran anak bergeser ke arah otak kanan dengan pola berpikir secara
visual dan lemah dalam menerima rangsang dengar (auditory) tetapi mempunyai
kemampuan untuk pemecahan masalah. Hal tersebut mengakibatkan jurang antara
anak didik dan guru menjadi lebar, karena pola pembelajaran disekolah tidak
sesuai dengan pola pembelajaran yang dibutuhkan, sekolah menjadi tidak sejalan
dengan pikiran anak. Sementara itu, para pendidik yang umumnya adalah populasi
dengan pola otak kiri, seperti juga pada dominasi otak kiri lainnya, mempunyai
kelemahan berupa kesulitan untuk dapat memahami bahwa orang lain mempunyai cara
pandang yang berbeda dalam memproses keadaan.
Selain
otak ada hal penting lain yang ikut berperan dalam proses pembelajaran yaitu
hati atau bisa disebut sebagai hati nurani. Hati nurani merupakan salah satu
komponen penting yang menunjang bagaimana terlahirnya suatu pendidikan yang
jujur. Di zaman modern yang telah tercampur dengan masuknya arus Globalisasi,
sebuah pendidikan yang ada dalam suatu negara contohnya di negara kita tercinta
Indonesia ini hati nurani merupakan salah satu tameng kita untuk mamapu
bertahan dalam ketatnya persaingan dunia pendidikan. Lewat hati nurani kita
akan paham bagaimana menjalankan atau mengorganisasi sistem pembelajaran yang
sesuai dengan etika pendidikan.
Lalu apa sebenarnya hubungan hati
nurani dengan etika pendidikan itu sendiri dan sebesar apa dampak hati nurani
dalam keadaan pendidikan Indonesia pada saat sekarang ini ? . Yang pasti hati
nurani sangat terkait dengan efek dari hasil proses pembelajaran pendidikan
yang ada di dalam pendidikan Indonesia itu sendiri. Di dalam makalah ini
nantinya kita bakal paham secara garis besar apa hati nurani itu dengan segala
arti penting hati nurani itu. Serta bagaimana hubungan hati nurani tersebut
dengan etika pendidikan yang ada di Indonesia ini terutama dengan keadaan
pendidikan di Indonesia ini yang belum bisa dikatakan maksimal proses
pembelajarannya.
PEMBAHASAN
Otak
Otak merupakan pusat sistem saraf.
Dalam ilmu kedokteran otak merupakan bagian terumit untuk dapat diteliti. Otak
manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki 100 juta sel saraf atau
neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seuruh badan dan
pemikiran manusia. Dengan kata lain otak terdiri dari milyaran saraf yang
saling terhubung satu sama lainnya, sebagian besar otak manusia bekerja dari
apa yang dilihat dan ditangkap mata.
Dalam ilmu kedokteran otak merupakan bagian terumit
untuk diteliti. Bagian dalam otak terdiri dari bagian-bagian yakni :
Left Hemisphere
Right Hemisphere
Pons (batang otak)
Hindrain (Cerebellum)
Medulla
Pons (batang otak) mengendalikan
pernafasan dan laju denyut jantung, mengendalikan suhu, proses pencernaan dan
menyampaikan informasi dari cerebellum. Untuk itu sering kali dokter melihat kematian
seseorang lewat batang otak. Sedangkan cerebellum atau otak kecil mengendalikan
gerakan tubuh dalam ruang dan menyimpan ingatan. Limbik atau otak tengah
penting dalam proses ingatan jangka pendek, menyimpan rasa malu dan emosi.
Otak dibagi menjadi dua bagian besar
yaitu otak bagian kiri dan otak bagian kanan. Otak kiri mengatur dan
mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan dan sebaliknya otak bagian kanan
mengendalikan dan mengatur bagian tubuh sebelah kiri. Setiap belahan otak
bagian kiri atau kanan mempunyai fungsi yang berbeda.
Belahan otak kiri sangat berhubungan dengan :
1. Logical thinking, berkaitan dengan cara berpikir dan
menganalisa secara logika
2. Language ability, berkaitan dengan bahasa
3. Writing, berkaitan dengan menulis
4. Science & math work, berkaitan dengan hal-hal tentang
ilmu pengetahuan, kimia, matematika.
Sedangkan belahan otak bagian kanan berhubungan
dengan:
1. Musical & Artistic ability, kemampuan dalam bidang seni
dan musik.
2. Perception of space, digunakan ketika sedang berkhayal.
3. Imagination & fantasizing, berhubungan dengan imajinasi dan
fantasi.
4. Body control & awareness, dapat dilihat dalam diri
model, penari dimana dapat mengontrol keseimbangan tubuhnya.
Corpus Collosum merupakan bagian yang menghubungkan
otak kiri dan otak kanan. Namun terkadang sering kali kerja otak kiri dan kanan
terjadi konflik. Terbukti dari sebuah tes yang diberikan pada mahasiswa dengan
bentuk tulisan tentang beragam warna yang kemudian tulisan tersebut
diwarnai berbeda dari isi tulisan. Seperti : merah, kuning, hijau. Konflik
terjadi dikarenakan otak kanan lebih senang akan melihat warna, sedangkan otak
kiri lebih dominan untuk membaca.
Dalam test otak, otak dibagi dalam 4 bagian besar
yaitu :
1. Otak A – berkaitan dangan logis, analitis, faktual,
kuantitatif
2. Otak B – berkaitan dengan terencana, terorganisasi, rincian,
urutan
3. Otak C – berkaitan dengan holistik, intutif, sintesis,
integratif
4. Otak D – berkaitan dengan emosi, interpersonal, kinestetik dan
perasaan.
Auditory (otak bagian atas) ; dimana otak manusia yang
cenderung berpikir secara auditory lebih mengandalkan pembelajaran secara
lisan. Sebagian besar tipe ini lebih senang untuk mendengarkan.
Visual (Otak bagian bawah) ; manusia tipe ini lebih
sering belajar melalui gambar, tulisan. Sebagian besar tipe ini sering terlihat
dengan mencorat-coret pada kertas dalam proses pembelajaran.
Dalam proses belajar maupun pembelajaran peran otak
sangatlah penting karena otak dapat menyimpan berbagai informasi yang didapat.
Proses Belajar
Rangsangan yang masuk melalui indera, akan dipersepsikan
(diartikan), kemudian secara selektif informasi tersebut disimpan. Proses
penyimpanannya melibatkan kedua belahan otak. Belajar
adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon
tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat
diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang
diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon)
harus dapat diamati dan diukur.
Penjelasan Definisi :
Perubahan akibat belajar dapat terjadi
dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan/atau
psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja.
Sifat perubahannya relatif permanen,
tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan
akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan
sebagainya.
Perubahannya tidak harus langsung
mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang segera terjadi umumnya tidak dalam
bentuk perilaku, tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
Perubahan terjadi akibat adanya suatu
pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks
atau perilaku yang bersifat naluriah.
Perubahan akan lebih mudah terjadi
bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang diterima – hadiah atau hukuman
– sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.
Perasaan bangga dalam
diri karena dapat mengerti dan paham akan apa yang di pelajari dari hasil pendidikan
Penilaian Human Development Indek (HDI) menempatkan Indonesia di
peringkat 112 dari 126 negara, dan satu peringkat di bawah Vietnam. Hasil studi
The Third International Mathemathics and science Study-Repeat tahun 1999,
melaporkan dari 38 negara di Asia, Australia dan Afrika, siswa SLTP Indonesia
menduduki peringkat 32 untuk IPA dan34 untuk matematika ( Tim Broad Based
Educatio.Depdiknas,2002 ).
Pandangan Quantum dalam Belajar
1.
Selama ini kita belajar
dalam suasana yang menegangkan, sehingga hasilnya sangat minimal belajar
harusnya dengan suasana relaks dan menyenangkan.
2.
Rasa ingin tahu adalah modal
yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai modal untuk belajar.
3.
Umpan balik negatif
menyebabkan belajar sebagai pengalaman tidak menyenangkan.
4.
Jangan berpikir Anda akan
gagal jika ingin berhasil.
Bukti kekuatan pikiran Anda sehingga Anda mencapai prestasi
mengagumkan di awal kehidupan Anda :
Tahun ke 1. Belajar berjalan
Tahun ke 2. Mulai berkomunikasi dengan bahasa ibu
Tahun ke 5. mengenal 90% dari semua kata yang digunakan orang
dewasa
Tahun ke 6. Belajar membaca
Pengertian Kecerdasan
Intelligence adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir
dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara
efektif (Marthen Pali,1993).
Konsep intelegensi awalnya Dirintis Oleh Alfred Bined 1964, mempercayai
bahwa kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat diukur dalam satu angka.
Selanjutnya gardner (2002) memaparkan pengertian kecerdasan
mencakup tiga faktor :
·
Kemampuan menyelesaikan
masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
·
Kemampuan menghasilkan
persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
·
Kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang individu.
Dulu orang mengira bahwa kecerdasan seseorang bersifat
tunggal,yakni dalam suatu IQ ( Intellegence Qountient) seperti yang kita kenal.
Dampak negatif dari persepsi ini adalah siswa yang rendah kecerdasan “akademik
tradisionalnya“, yakni matematik dan verbal (kata-kata) seakan tidak dihargai
di sekolah dan masyarakat luas. Kini tradisi yang sudah berlangsung hampir
seabad tersebut,telah ditemukan Ternyata kecerdasan manusia banyak rumpunnya.
Kecerdasan itu Multi dimensional, banyak cabangnya. Jadi tidak ada siswa yang
bodoh, setiap siswa punya rumpun kecerdasan!
Delapan Rumpun Kecerdasan “Multiple Intellengences” ( GARDNER,1994
) :
1.
Kecerdasan Linguistik
Kemampuan
menggunakan kata secara efektif,baik secara lisan misalnya, (pendongeng,
orator) maupun secara tertulis misalnya (pengarang , editor, wartawan).
kecerdasan linguistik mencakup kemampuan menggunakan kata, bahasa, bunyi, makna,
retorika, dan lain-lain.
2.
Kecerdasan Matematis-Logis
Kemampuan
menggunakan angka dengan baik misalnya, (ilmuan, program komputer, ahli logika)
kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis,hubungan sebab
akibat, proses kategorisasi, klasifikasi, generalisasi, penghitungan, pengujian
hipotesis dan pengambilan simpulan.
3.
Kecerdasan Spasial
Kemampuan
mempersepsi spasial-visual (keruangan) secara akurat misalnya, (pilot,
pengemudi, pemburu, pramuka) dan mentranformasikan (dekorator interior-eksterior,
arsitek, pelukis penemu) komponen intinya adalah kepekaan pada warna, garis
bentuk, ruang dan hubungan antar unsur tersebut.
4.
Kecerdasan
Kinestetik-Jasmaniah
Keahlian
menggunakan seluruh tubuh untuk mengekpresikan pikiran dan perasaan misalnya
(aktor, pemain pantomim-operet, penari, atlet) dan keterampilan menggunakan
tangan untuk menciptakan atau mengubah misalnya (pengrajin, teknisi mesin
mekanik, dokter bedah, pengukir) kecerdasan ini mencakup kemampuan fisik yang
spesifik antara lain keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan,
koordinasi dan lain-lain.
5.
Kecerdasan Musikal
Kemampuan
mengerjakan bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsi (pengguna musik),
membedakan (kritikus musik), mengubah (komposer) dan mengekspresikan(penyanyi)
komponen dasar kecerdasan musikal adalah kepekaan pada irama, pola titi nada
/melodi ,warna suara suatu lagu.
6.
Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan
mempersepsi dan membedakan susana hati, keinginan motivasi dan perasaan orang
lain. Komponen utamanya adalah kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak,
isyarat , merespon dan persuasi (mempengaruhi)
7.
Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan
memahami diri sendiri dan bertindak atas pemahaman diri tersebut. Termasuk juga
memahami secara tepat kekuatan dan keterbatasannya, menyadari susana hati, keinginan,
motivasi, temperamen/watak, disiplin diri dan harga diri.
8.
Kecerdasan Naturalis
Keahlian mengenal dan
mengatagorikan spesies plora dan fauna dan alam sekitar. kemampuan dasarnya
adalah kepekaan terhadap fenomena( gejala) alam dan menyekapi makhluk hidup.
Penemuan multikecerdasan, telah membetuk paradigma baru dalam
belajar, bahwa sebenarnya tidak ada siswa yang bodoh. Siswa adalah
manusia-manusia yang berpotensi bermacam-macam dengan delapan jenis kecerdasan
dan berpeluang besar untuk sukses di bidangnya masing-masing. Jadi setiap siswa
sebenarnya memiliki satu atau lebih jenis kecerdasan.
Kecerdasan EQ (Emotional Quotient)
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk: mengenali perasaan
sendiri dan perasaan orang lain. Daniel goldman mengembangkan kecerdasan EQ
menjadi lima kategori yaitu:
1.
Kesadaran diri : kesabaran
emosi dalam menilai pribadi dan percaya diri.
2.
Pengaturan diri :
pengendalian diri, sikap dapat dipercaya, waspada, adaptifdan inovatif.
3.
Motivasi : dorongan berprestasi,
komitmen, inisiatif dan optimisme.
4. Empati: memahami orang lain, pelayanan, membantu pengembangan
orang lain, menyikapi perbedaan dan kesadaran politis.
5. Keterampilan sosial: pengaruh/persuasi keterampilan berkomunikasi,
kepemimpinan, katalisator dan perubahannya, manajemen konflik, keakraban dan
kerja sama dalam kerja tim.
Kecerdasan SQ ( Spiritual Quotient)
Spritual adalah inti dan pusat diri sendiri. Kecerdasan spritual
adalah sumber yang mengilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada
nilai-nilai kebenaran tampa batas waktu (kebenaran absolut). Kecerdasan
spritual digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan sang pencipta. Fungsi otak
kanan semuanya berkaitan dengan perasaan atau emosi (EQ) makin peka rasa
seseorang berarti semakin cerdas budinya,maka dorongan berperilaku kekerasan
akan makin terkendali.fungsi otak kanan sangat penting untuk memahami
keberadaan Allah SWT. Dalam Surat Al-Sajadah ayat 9 allah berfirman yang
artinya “ Kenapa manusia sedikit sekali yang bersyukur mengenal Allah” Neurolog
v.s. Ramachandran bersama timnya di universitas California dalam penelitiannya menemukan
adanya titik tuhan (god spot) di dalam otak manusia. Pusat spritual tersbut
bersinar ( bergetar ) ketika seseorang terlibat dalam pembicaraan tentang
topik-topik spritual dan agama.
Ciri-Ciri SQ Tinggi. Menurut Dimitri Mahayana (2001), ciri-ciri
orang yang ber- SQ tinggi adalah:
1.
Memiliki prinsip dan visi
yang kuat.
2.
Mampu melihat kesatuan dalam
keanekaragaman.
3.
Mampu memaknai setiap sisi
kehidupan.
4.
Mampu mengelola dan bertahan
dalam kesulitan dan penderitaan.
Adversity Quotient
Adversity Quotient: kecerdasan mengidentifikasikan masalah,
menanggulangi masalah, serta mengambil keputusan secara baik dan benar (pasti
jalan). Adversity Quotient memiliki 4 dimensi yang masing – masing merupakan
bagian dari sikap seseorang menghadapi masalah. Dimensi – dimensi tersebut
antara lain adalah:
1.
Perangkat
Belajar Pada Manusia
Tubuh (fisik dan nonfisik) adalah suatu kesatuan yang integral
dari milyaran sel, jaringan, organ dan system. Perangkat yang berperanan
langsung adalah panca indera terutama indera audio-visual Sentral koordinasi
panca indera dan semua perangkat tubuh adalah otak. Karakteristik Otak:
Berat sekitar 1,5 kg è kurang dari 2,5% berat tubuh. mengkonsumsi
25% total energi tubuh terdiri dari lebih dari:
- 100 milyar sel syaraf (neuron)
- 1 trilyun sel glia
- 1000 trilyun sambungan (sinapsis)
- 280 kuintilium memori
Roger Sperry menemukan dua belahan otak manusia yang cara
bekerjanya sangat berbeda. Otak kiri “otak logis” (suka mengoreksi) dan otak
kanan “otak imajinatif” (suka mengacak). Sumber: Taufiq Pasiak, Revolusi
IQ/EQ/SQ. Otak kanan dan kiri dihubungkan oleh Corpus Callosum dua komponen
yang berbeda Diocles – “Pengertian” dan “Sensing” Kiri: menerima informasi,
Kanan: memahami informasi,
2. Korteks (Kulit Otak)
Memegang peranan yang sangat penting dalam proses berpikir dan
kepribadian Mempunyai permukaan yang luas (karena adanya konvulsi) Luas dan
kompleksitas otak menunjukkan kecerdasan seseorang terbagi atas beberapa area
kerja:
Sistem
Limbik
Adalah otak tengah yang memainkan peranan besar dalam hubungan
manusia dan dalam emosi. Ini adalah otak sosial dan emosional. Di otak ini juga
terkandung sarana yang penting untuk ingatan jangka panjang.
Otak Reptil
Adalah bagian otak paling sederhana. Tugas utamanya adalah
mempertahankan diri, otak ini menguasai fungsi-fungsi otomatis seperti degupan
jantung dan sistem peredaran darah.
Menurut Gardner, kecerdasan merupakan kumpulan kepingan kemampuan
yang ada di beragam otak. Semua kepingan ini saling berhubungan, tetapi juga
bekerja sendiri-sendiri.
Temuan Gardner ini didasarkan pada penelitian para pakar otak (neurolog) bahwa
otak manusia itu terdiri atas area-area atau kepingan-kepingan. Dan yang
terpenting, mereka tidak statis atau ditentukan saat lahir. Seperti otot,
kecerdasan dapat berkembang sepanjang hidup asal terus dibina dan ditingkatkan.
3. Cara Otak Belajar
Neuron (sel saraf otak) berkembang perlahan dengan cara meraih
neuron lain yang memiliki ranting dendrit yang sama. Ketika kita menyerap
informasi baru (belajar), dendrit kita membuat cabang-cabang baru. Setiap
cabang ini akan mengembangkan lagi ranting-ranting lainnya Otak Anda memiliki
100 miliar neuron atau sel saraf aktif. Masing-masing neuron memiliki hingga
20.000 koneksi. (Sumber: David A. Sousa, How the Brain Learns).
a) Proses pembelajaran
Pada otak manusia, informasi yang dilewatkan dari satu neuron ke
neuron yang lainnya berbentuk rangsangan listrik melalui dendrit. jika
rangsangan tersebut diterima oleh suatu neuron, maka neuron tersebut akan
membangkitkan output ke semua neuron yang berhubungan dengannya sampai dengan
informasi tersebut sampai ketujuannya yaitu terjadi reaksi, jika rangsangan
yang diterima terlalu halus, maka output yang dibangkitkan oleh neoron tersebut
tidak akan direspon. tentu saja sangatlah sulit untuk memahami bagaimana otak
manusia bisa belajar selama proses pembelajaran, terjadi perubahan yang cukup
berarti pada bobot-bobot yang menghubungan antara neuron, apabila ada
rangsangan yang sama dengan rangsangan yang telah diterima oleh neuron, maka
neuron akan memberikan reaksi dengan cepat namun apabila kelak ada rangsangan
yang berbeda dengan apa yang telah diterima oleh neuron, maka neuron akan
segera beradaptasi untuk memberikan reaksi yang sesuai.
b) Proses belajar
Proses belajar harus mampu mengoptimalkan kerja dan fungsi Otak.
Ir. Sutanto Windura (Director The Brainic Institute) mengatakan otak berjalan
secara linier, setiap informasi masuk akan segera dipancarkan dengan sendirinya
oleh otak menjadi asosiasi yang berbeda-beda. Untuk itulah cara kerja natural
otak perlu dipelajari agar mendapatkan fungsi otak yang optimal.
Hukum-Hukum Otak :
·
Otak menyimpan informasi
dalam sel-sel syarafnya.
·
Otak memiliki komponen untuk
menciptakan kebiasaan-kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku.
·
Otak menyimpan informasi
dalam bentuk kata, gambar, dan warna.
·
Otak tidak membedakan fakta
dan ingatan.
·
Imajinasi dapat memperkuat
otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki.
·
Konsep dan informasi dalam
otak disusun dalam bentuk pola-pola. Otak dapat menerima sekaligus menolak
pola-pola itu. Otak terikat dan sekaligus tidak terikat dengan pola.
·
Alat-alat indra dan reseptor
saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik
dapat memperkuat otak.
·
Otak tidak pernah istrahat.
Ketika “otak rasional” kelelahan dan tidak dapat menuntaskan sebuah pekerjaan,
maka “otak intuitif” akan melanjutkannya.
·
Otak dan hati berusaha
saling dekat. Otak yang diasah terus menerus dapat membawa pemiliknya ke jalan
kebajikan dan kebijaksanaan, serta ketenangan jiwa.
·
Kekuatan otak turut
ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.
Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi
risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik Gaya Belajar yang dimiliki
seseorang, yaitu:
1. Gaya
Belajar GLOBAL
(cenderung memandang sesuatu secara menyeluruh atau melihat gambar
yang besar, dan tidak bagian demi bagian).
2. Gaya
Belajar ANALITIK
(cenderung melihat suatu masalah secara bertahap, dan memfokuskan
diri pada bagian-bagian yang membentuk gambar, secara urut dan terperinci).
Keunggulan daya saing manusia atas mahluk hidup lainnya:
Otak belajar
(The learning Brain)
Pengendalian
Emosi
Kemampuan
Memilih faktor penggerak (Kecerdasan Spiritual)
Kecerdasan
Ruhani
Keunggulan ini adalah anugrah sekaligus adalah amanah yang harus
dipertanggung-jawabkan pada sang pencipta.
4. The Learning Brain
Pada otak manusia, berlaku ketentuan “You use it or You Loose it”
semakin banyak digunakan otak kita menjadi semakin padat. Jumlah sel-sel Otak
manusia dan berbagai otak binatang:
1. Otak
Manusia 100 miliar sel
2. Otak
kera 10 miliar sel. (1:10)
5. Otak
Tikus 5 juta sel (1: 20’000)
6. Otak
lalat 100 ribu sel (1: 1’000’000)
Kelebihan lainnya dari otak manusia adalah memiliki kemampuan
sebagai otak belajar sedangkan binatang diciptakan tidak memiliki sarana ini.
Jumlah sel otak bukan menunjukan intelektualitas orang tersebut. Manusia hanya
memerlukan otaknya kurang dari 1% untuk dapat hidup normal. Dengan demikian
potensi besar masih tersimpan pada diri setiap manusia.
Pengertian Hati Nurani
secara Bahasa
Hati nurani dalam bahasa latin “conscientia” yang
artinya “turut mengetahui”. Hati nurani atau cahaya hati di miliki oleh setiap
orang,sifatnya menegur dan tidak pernah mati kecuali jika manusia tersebutmeninggal.Hati nurani tidak terpisahkan dari iman
karena hati nurani dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk,serta
hati nurani mampu mengembalikan manusia ke jalan yang benar jika ia tersesat.
Dalam bahasa Inggris, hati nurani artinya consciece. Kalau kata consciece
diterjemahbalik maka artinya menjadi suara hati, kata hati atau hati nurani.
Berdekatan dengan kata conscience, ada kata conscious. Conscious artinya sadar,
berkesadaran, atau kesadaran. Disamping kedua kata ini, ada satu lagi yang
berdekatan maknanya yaitu intuition, intuition artinya gerak hati, lintasan
hati, gerak batin.
Consciece = Conscience is an ability or a faculty that distinguishes
whether one’s actions are right or wrong. It leads to feelings of remorse when one
does. Hati nurani adalah kemampuan atau fakultas yang membedakan apakah salah
satu dari tindakan apakah benar atau salah. The moral sense of right and wrong,
chiefly as it affects one’s own behaviour; Consciousness; thinking; awareness,
especially self-awareness. Rasa moral tentang yang benar dan yang salah,
terutama karena akan mempengaruhi tingkah laku sendiri; Kesadaran; berpikir;
kesadaran, terutama kesadaran diri. Kesadaran juga berarti peran kognitif diri
yang memperjelas secara sadar di mana diri kita saat ini dan bagaimana situasi
lingkungan kita. Kajian-kajian yang mendalam tentang hal ini dapat kita
telusuri lebih jauh terutama di dalam sains psikologi.
Arti
Hati Nurani
Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang
dalam hati manusia dalam situasi konkret. Suara hati menilai suatu tindakan
manusia benar atau salah , baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim
yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. Dalam hati, manusia sebelum
bertindak atau melakukan sesuatu , ia sudah mempunyai kesadaran atau
pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki
kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda – beda. Pada
saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan
mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati
muncul sebagai suara yang menyuruh dan jikaperbuatan itu buruk, kata hati akan
muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut
prakata hati.
Pada saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni
menyuruh atau melarang. Sesudah suatu tindakan, maka kata hati muncul sebagai
“hakim” yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji,
sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu
buruk atau jahat, maka kata hati akan menyalahkan, sehingga, orang merasa
gelisah, malu, putus asa, menyesal.
Fungsi dan Pentingnya
Hati Nurani dalam Pendidikan
Fungsi Hati
Nurani
Fungsi hati nurani yaitu sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk
menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk.
Hati nurani berfungsi sebagai pegangan atau praturan-peraturan konkret di
dalam kehidupan sehari-hari dan menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya.Sikap kita terhadap hati nurani adalah
menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita.
Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani.
Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati
nurani. Melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.
Pentingnya
Pembinaan Hati Nurani
Tujuan pokok pembinaan hati nurani adalah hati nurani yang secara subyektif
dan obyektif benar. Dengan hati nurani yang baik dan benar, seseorang akan selalu
terdorong untuk bertiandak melakukan kehendak Tuhan dan menuruti norma-norma
moral obyektif. Pembinaan hati nurani tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan seseorang tentang kebenaran dan nilai-nilai, ataupun kemampuan
untuk memecahkan dilema moral, tetapi juga harus memasukkan ke dalamnya
pembinaan karakter moral seseoarang secara lebih penuh. Pembinaan hati nurani
merupakan upaya yang hakiki agar manusia lebih mampu hidup dan bertindak sesuai
dengan bisikan hati hati nurani yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral.
Melalui pembinaan hati nurani, manusia diharapkan bisa terhindar dari kesesatan
dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Keadaan Hati Nurani
dalam Wajah Pendidikan Indonesia
Dari waktu ke waktu, problematika bangsa ini kian pelik. Masalah
kemiskinan, kelaparan, kekerasan, kejahatan harta benda (property crime),
perdagangan manusia (trafficking), ambruknya etos para elite politik, kurangnya
akses pendidikan, konflik berbau SARA, terus mengungkung negeri ini semakin
kuat. Usaha-usaha preventif yang ada selalu saja mentah dan tak berdaya
membendung problematika negeri yang datang beruntun.
Sebenarnya kita memiliki banyak orang terpelajar, berotak cerdas dan
briliant. Namun semua itu tak bisa mengentaskan problematika kebangsaan yang
ada, justru semakin memperparah keadaan. Seperti yang terjadi pada para elite
kita, mereka jelas kaum terdidik, berotak cerdas, tapi tak tahu kenapa, mereka
paling getol mencuri uang negara (korupsi). Ternyata otak saja tidak cukup!
Lalu?
Ada sesuatu yang jauh lebih penting dari pada otak, yakni hati nurani. Otak
seringkali dikendalikan oleh hawa nafsu, sehingga menjadi liar. Sementara hati,
memiliki suara halus, jujur, dan selalu condong pada kebenaran. Mereka yang
korupsi tidak memfungsikan sisi hati nuraninya. Mereka semua pasti tahu, dalam
hati yang paling dalam (nurani), bahwa mencuri itu tidak boleh karena akan
merugikan rakyat banyak. Tapi bisikan ini mereka abaikan.
Pendidikan kita, yang disebut the human investment (investasi manusia),
ternyata, hanya mampu mencetak generasi budak kekuasaan yang tak banyak
gunanya. Pendidikan yang katanya akan membuat orang menjadi lebih pandai,
arif-bijak, santun, ternyata hanya memunculkan orang-orang yang rakus. Karena
ulah mereka, telah banyak rakyat yang miskin, kelaparan, dan banyak pula yang
meninggal akibat krisis pangan. Sebuah paradoks pendidikan telah benar-benar
bisa di saksikan di negeri kepulauan yang kaya ini.
Bisa ditebak, pendidikan kita hanya sukses membentuk manusia unggul secara
intelektual, tapi miskin spiritual. Harus menjadi catatan para pembuat
kebijakan, bahwa pendidikan haruslah menempatkan penekanannya pada aspek
spiritual, hati nurani. Jangan terlalu memoles otak. Karena dari hati nuranilah
jalan kebenaran bisa ditempuh. Pembimbingan hati nurani tak mesti masuk
kurikulum, melainkan lewat pembiasaan, arahan, dan keteladanan seorang guru
setiap hari.
Hal ini tentu bukan lantas menafikan kecerdasan otak. Kecerdasan otak
memang bagus, tapi akan menjadi sangat bagus jika diperkuat dengan kekuatan
hati nurani. Dengan demikian, seorang anak didik dilatih untuk peka terhadap
segala realitas kehidupan yang mengitarinya; hati-hati dalam bertindak, dan
mengambil langkah-langkah solutif demi kepentingan orang banyak.
Dalam hal pendidikan berasis hati nurani, pengalaman negeri ini masih
sangat kurang.
Hubungan Etika dan
Hati Nurani
Hati nurani merupakan suara hati manusia yang paling dalam. Setiap
manusia memiliki hatinurani. Dengan adanya hal tersebut maka dapat melandasi
setiap tindakan konkrit pada manusia. Hati nurani juga mempengaruhi kesadaran
manusia. Kesadaran manusia mampu menilai bagaimana hati nurani berperan di
masa lalu dan di masa depan. Bagaimana perlakuan manusia pada masa lampau
atau masa depan. Apakah baik ataukah buruk. Dalam sifat diri manusia bisa
dibagi menjadi dua yaitu ego dan hati nurani. Hati nurani juga bisa menjadi
relfleksi dari kehidupan manusia. Yang dimaksud refleksi disini adalah apakah
manusia tersebut memakai hati nuraninya atau tidak.
Manusia yang memakai hati nurani dalam kehidupannya akan merasa
tentram dan tidak akan ada rasa dikejar-kejar oleh perasaan
takut bersalah, tidak bisa, takut mendominasi, atau tidak ingin terlibat
dengan kata lain hanya mementingkan diri sendiri.
Ego merupakan
sikap mementingkan diri sendiri tersebut. Mereka hanya menginginkan
keuntungan dan kepentingan pribadinya terpenuhi dibandingkan dengan keuntungan
dan kepentingan sesama. Mereka terbawa dengan arus ego mereka. Orang yang telah
terbawa arus ego mereka akan bertindak karena terpaksa dan merasa dikejar-kejar
oleh perasaan takut apabila bekerja untuk kepentingan bersama. Etika
mempelajari kita agar dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yang
dapat diterima oleh masyarakat. Dengan adanya hati nurani akan membuat
seseorang bertindak sesuai kaidah atau norma etika.
Kesimpulan
Dalam kegiatan apapun yang kita lakukan
ini pasti adanya peran otak yang mengatur semuanya. Namun ada hal penting lain
yang juga sangat berperan dalam mengatur semua kegiatan kita ini yaitu hati
kita sendiri. Seperti firman Allah yang terkandung dalam Al-Quran yaitu “Hai
orang-orang yang beriman! Perkenankanlah seruan Allah dan Rasul, bila kamu
dipanggilnya ke jalan kehidupan rohaniahmu Maksudnya kehidupan yang kekal
dengan kenikmatan yang abadi di akhirat. Dan ketahuilah bahwa Allah membuat
batasan antara manusia dan hatinya Hati adalah pusat pengatur seluruh
aktifitas jasmaniah dan rohaniah manusia, misalnya daya sadar, daya cipta, daya
tindak dan sebagainya. Allah menghalangi kegiatan daya-daya tersebut, yang
menjurus kepada kejahatan, dan bahwasanya kepada Dia-lah kamu akan dikumpulkan”.
(QS Al-Anfal:24).
Sama
halnya dalam proses belajar, apabila kita belajar hanya menggunakan otak saja
kita mungkin bisa menerima apa yang kita pelajari namun hal itu hanya bisa
bertahan sebentar dan tentunya akan membuat diri kita merasa tidak nyaman
bahkan mungkin akan berontak. Sedangkan, apabila dalam belajar hati kita hadir
bersama dengan tubuh kita dan kita bisa menggunakannya maka proses belajar akan
terasa nyaman, damai dan apapun yang kita pelajari akan dengan sendirinya masuk
kedalam fikiran kita dan tidak akan mudah hilang dengan sendirinya. Dan sebaliknya
jika dalam proses belajar dan hati kita tidak merasa nyaman atau keadaan itu
bertentangan dengan hati kita maka apapun yang akan kita pelajari dan sekeras
apapun kita beruasa untuk memahaminya maka justru akan membuat hati kita merasa
tidak nyaman dan otak kita pun akan sulit untuk memahaminaya. Jadi untuk itu
lakukan apapun yang sesuai dengan keinginan hati nuarani kita.
Tetapi ada hal lain yang harus diperhatikan juga yaitu
sesuatu yang jauh lebih penting dari pada otak, yakni hati nurani. Otak seringkali
dikendalikan oleh hawa nafsu, sehingga menjadi liar. Sementara hati, memiliki
suara halus, jujur, dan selalu condong pada kebenaran. Mereka yang korupsi
tidak memfungsikan sisi hati nuraninya. Mereka semua pasti tahu, dalam hati
yang paling dalam (nurani), bahwa mencuri itu tidak boleh karena akan merugikan
rakyat banyak. Tapi bisikan ini mereka abaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Surat Al-Anfal: 24
http://sofyanpu.blogspot.co.id/2009/05/implementasi-pendidikan-nilai-dalam.html