Jumat, 01 Januari 2016

PERTIDAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Matematika adalah suatu ilmu yang sering kali dianggap sulit oleh para pelajar maupun dikalangan masyarakat. Walaupun demikian kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari matematika, salah satunya mengenai sistem bilangan. Sistem bilangan adalah hak pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai sistem bilangan real.

1.2 Rumusan masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan sistem bilangan real?
2.    Bagaimana sifat-sifat yang terdapat dalam pertidaksamaan dan nilai mutlak?

1.3 Tujuan
1.    Untuk mengetahui sistem bilangan real.
2.    Untuk mengetahui tentang sifat-sifat yang terdapat dalam pertidaksamaan dan nilai mutlak.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sistem Bilangan Real
Sebelum membahas tentag konsep sistem bilangan real, terlebih dahulu ingat kembali tentang konsep himpunan. Konsep dasar dalam matematika adalah berkaitan dengan himpunan atau kelas atau koleksi dari obejk-objek yang didefinisikan dengan jelas. Misalnya himpunan huruf kapital yang tediri dari A, B, C, D, ...., Z. Setiap karakter A, B, C, D, ..., Z yang termasuk di dalam himpunan huruf kapital tersebut dinamakan anggota atau elemen dari himpunan yang dimaksud. Beberapa himpunan yang seluruh anggotanya terdapat dalam himpunan huruf kapital tersebut, misalnya himpunan A, B, C, disebut dengan subset atau himpunan bagian dari A, B, C, ..., Z. Suatu himpunan yang tidak memiliki elemen disebut himpunan kosong yang dinotasikan dengan atau { }. 
Berkut ini diberikan himpunan-himpunan penting dari sistem bilangan real.
a.    Himpunan bilangan asli; {1, 2, 3, ...}, dinotasikan dengan = {1, 2, 3, ...}. Bilangan asli biasa digunakan untuk menghitung. Himpunan bilangan asli biasa juga disebut dengan himpunan bilangan bulat positif.
b.    Himpunan bilangan bulat; {..., -2, -1, 0, 1, 2, ...}, dinotasikan dengan = {..., -2, -1, 0, 1, 2, ...}.
c.    Himpunan bilangan rasional; misalnya {16/2, 2/3, dsb}, dinotasikan dengan . Secara umum, bentuk bilangan rasional dituliskan sebagai =  
d.    Himpunan bilangan irasional; misalnya { 2, 3 7 , π, dsb}, merupakan bilangan yang tidak rasional. Bilangan irasional tidak dapat ditulis dalam bentuk m n dengan m dan n bilangan bulat dan n ≠ 0.
Himpunan bilangan real sendiri dinotasikan dengan merupakan kumpulan dari semua bilangan rasional dan irasional yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, beserta negatif dari bilangan-bilangan tersebut, dan nol. Bilangan real dapat dipandang sebagai penanda untuk titik-titik yang berada di sepanjang sebuah garis bilangan. Di situ, bilangan-bilangan ini mengukur jarak ke kanan dan ke kiri dari suatu titik asal (biasanya diberi label 0). Walaupun mustahil untuk menampilkan seluruh label tersebut, tetapi setiap titik pada dasarnya mempunyai sebuah label bilangan real yang unik.
2.2  Operasi pada Bilangan Real 
Misalkan a, b, dan c adalah bilangan real. Maka berlaku sifat berikut:
a.    Tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian
Hasil operasi a + b dan ab adalah bilangan bulat real.
b.    Komutatif terhadap penjumlahan dan perkalian
a + b = b + a dan ac = ca
c.    Assossiatif terhadap penjumlahan dan perkalian
a + (b + c) = (a + b) + c dan a(bc) = (ab)c
d.    Distributif
a(b + c) = ab + ac
e.    Memiliki elemen identitas (0 adalah elemen identitas terhadap penjumlahan, dan 1 adalah elemen identitas terhadap perkalian).
a + 0 = 0 + a = a, dan 1a = a1 = a
f.     Memiliki invers
Terhadap penjumlahan; Untuk setiap a terdapat x sedemikian sehingga x + a = a + x = 0. Dalam hal ini x = -a. Jadi, invers dari bilangan real a terhadap operasi penjumlahan adalah -a.
Terhadap perkalian; Untuk setiap a terdapat x sedemikian sehingga x a = a x = 1. Dalam hal ini x =  . Jadi, invers dari bilangan real a terhadap operasi Perkalian adalah  
Dari sifat bilangan real tersebut maka didefinisikan operasi pengurangan dan pembagian sebagai a – b = a + (-b) dan   =
2.3  Pertidaksamaan dan Nilai Mutlak 
2.3.1     Pertidaksamaan  
Jika a – b adalah bukan bilangan negatif, maka a lebih besar atau sama dengan b, ditulis a ≥ b, atau b lebih kecil dari atau sama dengan a, ditulis b ≤ a. Jika bilangan tersebut selain a = b, maka a > b atau b < a. Secara geometri, a > b jika koordinat a berada di sebelah kanan dari koordiat b.  
Misalkan a, b, dan c adalah bilangan real. Maka berlaku sifat berikut:
a.    Trikotomi
Tepat satu diantara yang berikut ini berlaku:a > b, a = b, atau a < b.
b.    Transitif
Jika a > b dan b > c maka a > c
c.    Penambahan
Jika a > b maka a + c > b + c
d.    Perkalian
·         Jika a > b dan c > 0 maka ac > bc
·         Jika a > b dan c < 0 maka ac < bc 
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan real yang membuat pertidaksamaan tersebut menjadi suatu pernyataan yang benar. Berbeda dengan persamaan yang himpunan penyelesaiannya umumnya terdiri dari satu bilangan atau mungkin sejumlah berhingga bilangan saja, himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan biasanya terdiri dar suatu keseluruhan interval bilangan atau dalam beberapa kasus gabungan dari interval-interval yang demikian.
Pertidaksamaan a < x < b menunjukkan interval terbuka, dinotasikan dengan (a, b), yang terdiri dari semua bilangan antara a dan b tidak termasuk a dan b. sementara a ≤ x ≤ b menunjukkan interval tertutup, dinotasikan dengan [a, b], yang terdiri dari semua bilangan antara a dan b termasuk a dan b itu sendiri. Selengkapnya perhatikan beberapa-beberapa permisalan berikut:
Penulisan Himpunan
Penulisan Interval
Grafik
{x | a < x < b}
(a, b)
            (                )
             a              b  
{x | a ≤ x ≤ b}
[a, b]
             [               ]
             a              b  
{x | x < a}
(-∞, a)

                              )
                              a 
{x | x ≥ b}
[b, ∞)
              [                 
              b

Contoh
Selesaikan pertidaksamaan 2x – 7 < 4x – 2 dan perlihatkan grafik himpunan penyelesaiannya.
Penyelesaian:      
2x – 7 < 4x – 2
2x < 4x + 5 (kedua ruas ditambahkan 7)
-2x < 5  (kedua ruas ditambahkan (-4x))
x > -5/2  (kedua ruas dikalikan (-1/2))
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {x | x > -5/2}. Notasi intervalnya adalah (-5/2, ∞). Grafik himpunan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
              [                 
             -5/2
2.3.2     Nilai Mutlak 
Nilai mutlak dari suatu bilangan real a, dinotasikan dengan |a|, berharga a untuk a > 0, -a untuk a < 0, dan 0 untuk a = 0. Perhatikan notasi berikut :
|a| =
Nilai mutlak tidak menimbulkan masalah dalam proses perkalian dan pembagian, tetapi tidak sama halnya dengan proses penambahan dan pengurangan. Perhatikan sifat-sifat nilai mutlak berikut :
a.    |ab| = |a| |b|
b.     =
c.    |a + b|  |a| + |b|
d.    |a – b|  |a| - |b|
e.    Pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak
·         |x| < a -a < x < a
·         |x| > a x < -a atau x > a
Contoh
Tentukan himpunan penyelesaian dari |x – 4| < 2.
Penyelesaian:       
|x – 4| < 2
-2 < x – 4 < 2
-2 + 4 < x < 2 + 4
2 < x < 6
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x | 2 < x < 6} atau (2, 6).


2.4      Latihan Soal
Tentukan solusi dari pertidaksamaan berikut
a.    2x – 4 > x + 3
b.     > 3
c.   
d.    |2x – 3|
e.    |5 - | < 1

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
§  Himpunan bilangan real sendiri dinotasikan dengan merupakan kumpulan dari semua bilangan rasional dan irasional yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, beserta negatif dari bilangan-bilangan tersebut, dan nol. Bilangan real dapat dipandang sebagai penanda untuk titik-titik yang berada di sepanjang sebuah garis bilangan. Di situ, bilangan-bilangan ini mengukur jarak ke kanan dan ke kiri dari suatu titik asal (biasanya diberi label 0). Walaupun mustahil untuk menampilkan seluruh label tersebut, tetapi setiap titik pada dasarnya mempunyai sebuah label bilangan real yang unik.
§  Sifat-sifat pertidaksamaan:
a.    Trikotomi
Tepat satu diantara yang berikut ini berlaku:a > b, a = b, atau a < b.
b.    Transitif
Jika a > b dan b > c maka a > c
c.    Penambahan
Jika a > b maka a + c > b + c
d.    Perkalian
·         Jika a > b dan c > 0 maka ac > bc
·         Jika a > b dan c < 0 maka ac < bc 
§  Sifat-sifat nilai mutlak:
a.    |ab| = |a| |b|
b.     =
c.    |a + b|  |a| + |b|
d.    |a – b|  |a| - |b|

e.    Pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak
·         |x| < a -a < x < a
·         |x| > a x < -a atau x > a













DAFTAR PUSTAKA

Mursita, Danag. 2007. Matematika Dasar Untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Rekayasa Sains.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar